Fakultas Kedokteran Unbrah Gelar Sumpah Dokter ke-81, Sebanyak 92 Dokter Baru Resmi Dilantik

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah kembali menyelenggarakan prosesi Sumpah Dokter ke-81 dengan melantik 92 dokter baru di bidang kedokteran.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu peserta, menandai pentingnya spiritualitas dalam memulai perjalanan pengabdian sebagai seorang dokter. Selanjutnya, kegiatan resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unbrah, dr. Rendri Bayu Hansah, SpPD, FINASIM.

Dalam laporan ketua pelaksana, disampaikan hasil Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Yudisium oleh Wakil Dekan I, dr. Yuri Haiga, Sp.N, yang menjadi dasar pelantikan para dokter baru.

Prosesi pengambilan sumpah dilakukan secara langsung di hadapan Dekan dan para Wakil Dekan, disertai penandatanganan lafal sumpah dokter. Para dokter baru juga menerima pemasangan salempang oleh Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III sebagai bentuk simbolis pengukuhan status mereka sebagai tenaga medis yang siap mengabdi.

Dalam sambutannya, perwakilan dokter yang dilantik menyampaikan rasa terima kasih kepada para pimpinan Fakultas, Dosen, serta Tenaga Kependidikan. Hari ini kami dilantik sebagai dokter, namun kami menyadari bahwa proses belajar belum selesai. Bimbingan dari Bapak/Ibu masih sangat kami butuhkan. Kepada orang tua, terima kasih atas doa dan perjuangan yang tak henti mengiringi kami hingga titik ini. Semoga sumpah yang kami ucapkan menjadi pedoman dalam menjalani dunia medis yang sesungguhnya,.

Sambutan turut disampaikan oleh perwakilan orang tua, Peltu Usriyal mengungkapkan apresiasi atas kerja keras seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Unbrah. Kami, sebagai orang tua, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yayasan, rektorat, dekanat, dosen serta tanaga kependidikan yang telah membimbing anak-anak kami dari yang tidak tahu menjadi tahu, hingga akhirnya layak diambil sumpah. Semoga mereka menjadi dokter yang cerdas, berintegritas, dan berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara, ujarnya.

Dekan Fakultas Kedokteran dalam sambutannya menekankan bahwa perjalanan sebagai dokter sejati dimulai saat memasuki masa internship. Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga profesionalisme di tengah tantangan zaman, termasuk dalam interaksi klinis yang semakin memperhatikan privasi dan etika pasien. Kini kita berada di era digital dan media sosial, di mana profesi dokter tak luput dari sorotan publik. Maka, kehati-hatian dalam bersikap sangat penting, terutama saat berinteraksi dengan pasien perempuan. Pemeriksaan medis harus dilakukan sesuai standar, didampingi tenaga medis lain, demi perlindungan semua pihak, tegas beliau.

Beliau juga menyinggung perkembangan teknologi seperti AI dan ChatGPT yang telah menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat. Ini tantangan sekaligus peluang. Kita harus terus belajar dan beradaptasi agar tetap relevan, dan mampu memberikan pelayanan kesehatan terbaik

Sebagai bentuk penghargaan, diumumkan pula tiga lulusan berprestasi:

  • dr. Fikri Wahyuda Ismail sebagai Lulusan Terbaik,
  • dr. Mutia Trise Novella sebagai peraih Nilai CBT Tertinggi, dan
  • dr. Mutia Fatimah Azzahra sebagai peraih Nilai OSCE Tertinggi.

Acara ditutup dengan doa bersama, dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan serta sesi foto bersama antara para dokter baru, pimpinan fakultas, dan para dosen.

Berikut Dokumentasi Acara

Translate »
WordPress Appliance - Powered by TurnKey Linux