Fakultas Kedokteran Unbrah gelar pertemuan penting yang melibatkan Dekan, Wakil Dekan, dan Ketua Program Studi (Prodi) dari berbagai fakultas di lingkungan Universitas Baiturrahmah. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas implementasi Interprofessional Education (IPE) dalam kurikulum pendidikan, sebagai upaya meningkatkan kolaborasi antarprofesi dan mendukung kualitas lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Acara ini dibuka langsung oleh Dekan FK, dr. Rendri Bayu Hansah Sp.PD, FINASIM, yang memberikan sambutan penuh inspirasi mengenai pentingnya sinergi antarprofesi di bidang pendidikan. Beliau mengatakan kita memiliki tanggung jawab besar untuk membahas salah satu pendekatan penting dalam pendidikan modern, yaitu Interprofessional Education atau IPE. IPE adalah sebuah konsep yang memungkinkan para mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk belajar bersama, bekerja sama, dan saling memahami tanggung jawab profesi masing-masing. IPE bertujuan mempersiapkan lulusan yang mampu berkolaborasi lintas profesi dalam menghadapi kompleksitas masalah global.
Beliau berharap melalui pertemuan ini dapat merumuskan langkah strategis untuk mengintegrasikan IPE dalam kurikulum, tidak hanya di Fakultas Kedokteran, tetapi juga lintas fakultas. Dengan demikian, setiap fakultas tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya, tetapi juga mampu bekerja secara tim dalam memecahkan masalah yang kompleks.Beliau yakin dengan kolaborasi yang erat setiap fakultas akan dapat menciptakan pendidikan yang lebih relevan dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.
Setelah kata sambutan dari Dekan FK, acara dilanjutkan dengan presentasi dari Ketua Medical Education Unit (MEU) Fakultas Kedokteran, dr. Resti Rahmadika, S.Ked, M.Ked, dr. Resti menjelaskan konsep dasar IPE, model implementasi di beberapa universitas terkemuka, serta manfaat jangka panjang yang diharapkan dari penerapan pendekatan ini di Universitas Baiturrahmah. Kunci keberhasilan IPE adalah integrasi yang harmonis dalam kurikulum dan keterlibatan aktif dari para pengajar. Dengan membangun kesadaran akan pentingnya kolaborasi lintas profesi sejak dini, kita dapat menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul secara individu, tetapi juga mampu bekerja secara tim untuk kepentingan masyarakat luas,” jelas dr. Resti dalam pemaparannya.
Diskusi interaktif yang berlangsung setelah pemaparan tersebut melibatkan berbagai masukan dari peserta. Dari diskusi ini, disepakati bahwa langkah awal adalah menyusun kerangka kerja IPE yang fleksibel tetapi terukur. Tim perumus dari masing-masing fakultas akan dibentuk untuk menyusun panduan implementasi IPE dalam kurikulum.
Pertemuan ini ditutup dengan harapan besar bahwa implementasi IPE dapat segera diintegrasikan dalam kurikulum Universitas Baiturrahmah. Dekan FK mengapresiasi antusiasme dan kontribusi pemikiran dari seluruh peserta, seraya menegaskan pentingnya melanjutkan pembahasan ini pada pertemuan lanjutan. Ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan kita untuk menciptakan kolaborasi pendidikan yang lebih baik, Ujar dr. Rendri Bayu Hansah Sp.PD, FINASIM.
Dengan adanya pertemuan ini, Fakultas Kedokteran Unbrah menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan pendidikan berbasis kolaborasi lintas disiplin demi mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global.