
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah (FK Unbrah) kembali menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu Interprofessional Education (IPE) dengan mengangkat tema “Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, Implementasinya dalam Mutu dan Keselamatan Kesehatan.”
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi di lingkungan Universitas Baiturrahmah, serta dihadiri oleh para dosen dan tenaga pendidik lintas profesi.
Kuliah tamu ini menghadirkan narasumber Apt. Meri Lestari, S.Farm., AAK., M.Kes., selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang, dan dimoderatori oleh dr. Anisa Lidra Maribeth, M.Kes., dosen Fakultas Kedokteran Unbrah.
Acara diawali dengan sambutan dari Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah, dr. Rendri Bayu Hansah, Sp.PD., FINASIM, yang sekaligus membuka kegiatan secara resmi.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas terselenggaranya kuliah IPE ini sebagai bentuk kolaborasi antarprofesi di bidang kesehatan.
Kegiatan seperti ini merupakan wujud nyata dari pembelajaran kolaboratif lintas profesi yang sangat dibutuhkan dalam dunia pelayanan kesehatan. Melalui kuliah IPE, mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan teoritis, tetapi juga pemahaman tentang bagaimana setiap profesi saling berperan dalam mewujudkan mutu dan keselamatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Beliau juga menekankan bahwa di era transformasi sistem kesehatan nasional saat ini, penting bagi calon tenaga kesehatan untuk memahami kebijakan, regulasi, dan implementasi sistem jaminan kesehatan agar dapat berkontribusi aktif di lapangan kelak.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Apt. Meri Lestari, S.Farm., AAK., M.Kes. Dalam penyampaiannya, beliau membahas secara komprehensif mengenai Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan bagaimana implementasinya dalam peningkatan mutu serta keselamatan layanan kesehatan di Indonesia.
Salah satu poin menarik yang beliau paparkan adalah tentang Strategic Health Service Purchasing atau pembelian strategis layanan kesehatan.
Beliau menjelaskan lima komponen penting yang menjadi dasar dalam penerapan konsep tersebut, yaitu:
- What to be purchased? (Apa yang akan dibeli?)
- For whom to buy? (Untuk siapa layanan tersebut dibeli?)
- How to pay? (Bagaimana cara membayar?)
- How much to pay? (Berapa besar biayanya?)
- From whom should it be purchased? (Dari siapa layanan tersebut diperoleh?)
Menurut beliau, konsep ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan efisiensi dan efektivitas pembiayaan dalam program JKN. Melalui pembelian strategis yang tepat sasaran, pelayanan kepada peserta dapat menjadi lebih bermutu dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, beliau juga menyinggung dasar hukum yang melandasi sistem jaminan kesehatan di Indonesia, antara lain Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, serta Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 dan UU Nomor 17 Tahun 2023 yang berkaitan dengan akreditasi dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan.
Transformasi digital merupakan langkah strategis BPJS Kesehatan dalam memberikan layanan yang lebih cepat, transparan, dan efisien. Namun di balik itu, keberhasilan program JKN tetap membutuhkan kolaborasi antara fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan peserta itu sendiri, jelasnya. Suasana semakin interaktif saat memasuki sesi tanya jawab. Para peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan seputar implementasi kebijakan JKN, kendala pelayanan di lapangan, hingga strategi BPJS Kesehatan dalam meningkatkan mutu layanan.
Salah satu peserta menanyakan bagaimana upaya BPJS untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan program jaminan kesehatan agar semakin optimal dan berpihak pada peserta.
Menanggapi pertanyaan tersebut, narasumber menekankan bahwa BPJS Kesehatan terus memperkuat kerja sama dengan fasilitas kesehatan dan pemerintah daerah dalam mengawasi mutu layanan serta memastikan penggunaan dana secara efektif untuk kepentingan masyarakat luas.
Sebagai penutup, dr. Anisa Lidra Maribeth, M.Kes. selaku moderator menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kuliah tamu yang penuh inspirasi ini. dr. Annisa menyampaikan bahwa Kuliah IPE hari ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga membuka kesadaran bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu hanya dapat terwujud melalui kerja sama lintas profesi yang saling memahami peran dan tanggung jawab masing-masing,” tutur dr. Anisa.
Beliau berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai sarana pembelajaran kolaboratif bagi mahasiswa lintas fakultas di Universitas Baiturrahmah.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama antara narasumber, pimpinan fakultas, dosen, serta seluruh peserta kuliah tamu. Suasana keakraban dan semangat kolaborasi tampak jelas, menandai suksesnya pelaksanaan kuliah tamu IPE yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif bagi seluruh civitas akademika Universitas Baiturrahmah.
Berikut Dokumentasi Kegiatan
